Sunday 15 November 2015

Amonia




Umum
Nama sistematis         Amonia
Azana                                    
Nama lainHidrogen nitrida
spiritus Hartshorn
Nitrosil
Vaporol
Rumus molekulNH3
Massa molar17.0306 g/mol
PenampilanGas tak berwarna
berbau tajam
Nomor CAS[7664-41-7]
Sifat-sifat
Massa jenis and fase0.6942 g/L, gas.[3]
Kelarutan dalam air89.9 g/100 ml pada 0 °C.
Titik lebur-77.73 °C (195.42 K)
Temperatur autosulutan651 °C
Titik didih-33.34 °C (239.81 K)
Keasaman (pKa)9.25
Kebasaan (pKb)4.75

Amonia atau amoniak adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.

Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25). Amonia dapat terbentuk secara alami maupun sintetis. Amonia yang berada di alam merupakan hasil dekomposisi bahan organik.

Sejarah Penemuan Amonia
Pada awal tahun 1900-an terjadi kekurangan pasokan senyawa nitrogen, yang pada saat itu digunakan sebagai produk pertanian dan bahan peledak. Kimiawan saat itu tertarik untuk mengubah nitrogen di atmosfer menjadi senyawa yang berguna (proses yang dinamakan fiksasi nitrogen), seperti amonia. Pada tahun 1912 Fritz Haber, seorang kimiawan Jerman, mengembagkan sebuah metode yang sekarang dinamakan sesuai namanya, untuk mensintesis amonia langsung dari nitrogen (N2) dan hidrogen (H2)

Ciri-Ciri Amonia
1.Amonia merupakan gas yang tidak berwarna namun berbau sangat menyengat.
2.Sangat mudah larut dalam air, dalam keadaan standar, 1 liter air mampu melarutkan 1180 liter amonia.
3.Amonia mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu (-)78 derajat celsius dan mendidih pada suhu 33 derajat celsius.
4.Amonia bersifat korosif pada tembaga dan timah.
5.Amonia digunakan sebagai bahan alat kecantikan seperti bahan campuran pada cat rambut, meluruskan rambut

Kegunaan Amonia
1. Zat Amonia biasanya digunakan sebagai obat-obatan
2. Bahan campuran pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) ((NH4) 2SO4)
3. Bahan pembuatan amonium klorida(NH4Cl) pada baterai, asam nitrat (HNO3)
4. Zat pendingin (Refrigerant 717)
5. Membuat hidrazin (N2H4) sebagai bahan bakar roket
6. Bahan dasar pembuatan bahan peledak, kertas, pelastik, dan detergen dan jika dilarutkan kedalam air maka zat tersebut akan dapat menjadi pembersih alat perkakas rumah tangga.

Bahaya Amonia
Pada umumnya Amonia tidak mudah terbakar, tetapi apabila campuran udara dan amonia dalam ruangan 13-27% maka akan meledak dan terbakar. Amonia dapat terbakar pada daerah mudah terbakar : 16-25 % (LFL-UFL). Suhu kamar : 651 oC. Amoniak juga dapat menjadi korosif apabila terkena tembaga dan timah. Selain itu amoniak 0,2% sampai dengan 0,3% dari volume ruangan menyebabkan kematian. Konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan menyababkan kematian ikan, udang, dan binatang air lainnya  yang terdapat pada perairan tersebut  Kadar ammonia yang tinggi pada air sungai menunjukkan adanya pencemaran, akibatnya rasa air sungai kurang enak dan berbau.Pada air minum kadar amonia harus nol dan pada air sungai di bawah 0,5 mg/L.Amoniak cair dapat menyebabkan kulit melepuh seperti luka bakar dan juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Bahkan bisa menyebabkan mual, muntah, dan pingsan.Penggunaan amonia dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit kanker karena amoniak bersifat karsinogenik atau bahan yang dapat menimbulkan kanker. Amonia juga merupakan senyawa kimia yang cukup terkenal bagi dunia kecantikan khususnya rambut yang digunakan sebagai bahan campuran dari pewarna untuk membuat cat rambut, obat pelurusan rambut yang dapat menyebabkan rambut menjadi kering, kasar, pecah-pecah, kusam dan rusak.

Kesehatan:
Efek Jangka Pendek (Akut)
Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite).
     
Efek Jangka Panjang (Kronis)
Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada   hidung,tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan teratogenik.
Nilai Ambang Batas : 
25 ppm (18 mg/m3) (ACGIH 1987-88) STEL 35 ppm (27 mg/m3).

Toksisitas : 
LD50 = 3 mg/kg (oral, tikus). LC 50 = 200 ppm (tikus menghirup 4 jam)

Kebakaran:
Dapat terbakar pada daerah mudah terbakar : 16-25 % (LFL-UFL). Suhu kamar : 651 oC.

Reaktivitas :
Stabil pada suhu kamar, tetapi dapat meledak oleh panas akibat kebakaran. Larut dalam air membentuk ammonium hidroksida.

Mekanisme Dalam Tubuh
Masuk melalui penafasan, kontak mata dan kontak kulit. Didalam tubuh akan masuk dan mengikuti sistem pernafasan. Amoniak mudah larut didalam air sehingga akan dikeluarkan bersama dengan urine yang mengandung amoniak juga.

Keselamatan dan Pengamanan
Penanganan dan Penyimpanan:
Hindari penghirupan gas/uap. Juga hindari kontak dengan kulit dan mata. Pasang ventilasi atau “local exhauster” di tempat kerja untuk mengurangi cemaran agar < NAB. Pakailah alat pelindung diri : respirator, kacamata, gloves dan pakaian kerja. Wadah dan pompa untuk transfer bahan harus di “ground”kan untuk menghindari terjadinya listrik statis. Hindari kontak amonia dengan karet, plastik dan cat. Simpan bahan dalam wadah tertutup, di luar, bebas dari matahari, berventilasi, dingin, jauh dari api dan pemanas.

Tumpahan dan Bocoran:
Isolasi daerah kebocoran sampai 100 – 200 m. Pakailah alat pelindung diri dalam menangani kebocoran/tumpahan atau seluruh tubuh dalam perlindungan yang sempurna (encapsulated). Jangan sentuh bahan. Uap/gas amonia dalam udara (kabut) dapat didispersikan dengan menyemprot dengan air. Bila mungkin segera matikan kebocoran gas. Hindari tumpahan bahan mengalir kedalam perairan karena amat toksik bagi lingkungan. Sedikit tumpahan dapat diserap dengan tanah atau pasir atau dinetralkan dengan asam.

Alat Pelindung Diri:
Pernafasan              : Respirator dengan kartrij apabila konsentrasi < 250 ppm. Pada konsentrasi lebih tinggi pakailah respirator dengan pasok udara atau SCBA.
Mata                      : Safety goggles dan pelindung muka.
Kulit                       : Gloves (neoprene, karet, PVC karet butil).
Tambahan              : Pancuran air pencuci mata dan safety shower.

Pertolongan Pertama
Terhirup :
Bawa ke tempat aman dan udara yang segar, beri pernapasan buatan jika perlu, segera bawa ke dokter.

Terkena mata:
Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit dan segera bawa ke dokter.

Terkena kulit:
Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit, lepaskan pakaian yang tekontaminasi.

Tertelan:
Bila sadar, beri minum 1-2 gelas air/susu, jangan dirangsang untuk muntah.

Pemadam Api:
Hentikan kebocoran gas dengan aman, gunakan semprotan air sebagai pendingin. Media pemadaman CO2, halon, bubuk bahan kimia kering.

Cara Menurunkan Kadar:
Sebetulnya reduksi kandungan amonia pada air limbah yang paling efektif (bisa sampai dibawah 5 ppm) adalah:
Dengan metode pengolahan limbah mikrobiologi dengan proses nitrifikasi yaitu Amonia diubah jadi nitrit/nitrat oleh bakteri nitrosomonas atau bakteri lain terus kemudian diubah lagi jadi nitrogen bebas yang ramah lingkungan.
Cara lainnya bisa dengan metode stripping, yaitu pemanasan amonia dengan menggunakan steam atau heater supaya amoniaknya menguap ke udara
bebas atau dengan cara membuas separti air mancur juga dapat mengurangi kadar ammonia, tapi tentunya hal ini hanya memindahkan fasa limbah dari cair menjadi gas.
Cara untuk menurunkan kadar amonia dalam air adalah dengan mengganti air sebagian atau seluruhnya atau dengan cara filterisasi. Untuk budidaya ikan hias dalam akuarium atau kolam kecil, filterisasi ini paling sering digunakan karena lebih praktis dan menghemat waktu.
Limbah amonia dapat dinetralkan dengan asam sulfat (pupuk ZA).

INFORMASI LINGKUNGAN
Amonia dalam air amat beracun bagi ikan, udang dan binatang air lainnya. Dapat menimbulkan kesuburan tanaman air (eutropia). NH3 dalam air dapat dibuang dengan proses tripping (pH optimum ± 12) atau dengan proses mikrobiologi. Limbah amoniak dapat dinetralkan dengan asam sulfat (pupuk ZA). Baku mutu ambien untuk pencemaran amoniak adalah 2 ppm. Asap tebal akibat kecelakaan dalam transportasi pengangkutan amoniak dapat disemprot dengan air.

Sumber: